MOTOR MODIFIED CARS & LIFESTYLE/EKO
Perpaduan F1 dan mobil balap ketahanan Grup CBANDUNG, KOMPAS.com - Asli mobil ini Honda Genio 1993. Tapi, berkat keberanian Andre Mulyadi, sosok sedan berubah jadi mobil balap grup C yang berlaga di ajang kejuaraan dunia ketahanan balap mobil. Pemodifikasi dari Signal Kustom, Bandung, Jawa Barat tak cuma mengubah sasis dan bodi. Sampai mesin pun diubah dari bensin menjadi bertenaga listrik.
Mari kita mulai dari sasis dan eksterior. Untuk merancang blueprint, Andre butuh waktu dua bulan dan penggarapannya berlangsung empat bulan. Selama itu, agar semua terpasang presisi dan rigid.
Sebagai material dasar dipilih pipa tubular dengan ketebalan 4 mm sebagai fondasi utama. Kemudian kerangka monokok asli diubah menjadi kerangka ladder yang banyak dipakai pada truk. Pada kerangka ladder ini dicangkokkan kerangka berbentuk kubah dari pipa tubular 4 mm dengan cara dilas dan diperkuat dengan konstruksi palang layaknya space frame, "Agar lebih rigid dan safety," tegas Andre.
Selesai itu, baru dibungkus dengan bodi - konsepnya menggabungkan F1 dan mobil balap grup C - yang terbuat dari metal, fiberglass dan dikombinasi dengan karbon. Untuk cover yang berkonstruksi onepiece dibuat dari metal. Bodi tersebut kemudian diikat ke sasis menggunakan baut.
Untuk kaki-kaki, sokbreker asli model vertikal diubah jadi melintang. Tapi, komponen lain seperti tie rod, ball joint atau long tie rod masih memakai yang asli Genio. "Selain ketiga komponen tadi, semuanya dibuat ulang memakai material karbon," jelas Andre.
Penggantian karbon juga sampai ke swing arm yang bentuknya sudah disesuaikan karena mengikuti sumbu roda yang bertambah lebar. Sokbreker depan yang dipasang dengan sudut kemiringan 45 derajat, konstruksinya sengaja dibuat keras untuk membopong motor listrik dan baterai yang beratnya mencapai 250 kg.
Coilover sengaja dipakai agar tetap stabil ketika kecepatan tinggi. Pilihannya coilover aftermarket yang memang khusus Genio, tapi semua per diganti dengan maksud agar kekuatan sokbreker jadi lebih baik.
Sedang belakang, sengaja dibikin lebih empuk. Oleh karena itu, sudut kemiringan sokbreker dimainkan, tapi tidak serebah yang depan. Dudukan mounting support sokbreker pun, kata Andre harus dikastem ulang agar tetap rigid.
Mengenai tenaga penggerak, Andre mengubahnya dari mesin bensin ke listrik (menggunakan 3-phase AC Induction Motor) yang bekerja sama dengan LIPI. Tegangan yang diperlukan 96 volt dengan pasokan arus 550 ampere. tenaga yang dihasilkan 52 HP pada 3.000 rpm. Untuk mengisi baterai dibutuhkan 4-5 jam sampai penuh. (Angga)
Editor: Bastian Mari kita mulai dari sasis dan eksterior. Untuk merancang blueprint, Andre butuh waktu dua bulan dan penggarapannya berlangsung empat bulan. Selama itu, agar semua terpasang presisi dan rigid.
Sebagai material dasar dipilih pipa tubular dengan ketebalan 4 mm sebagai fondasi utama. Kemudian kerangka monokok asli diubah menjadi kerangka ladder yang banyak dipakai pada truk. Pada kerangka ladder ini dicangkokkan kerangka berbentuk kubah dari pipa tubular 4 mm dengan cara dilas dan diperkuat dengan konstruksi palang layaknya space frame, "Agar lebih rigid dan safety," tegas Andre.
Selesai itu, baru dibungkus dengan bodi - konsepnya menggabungkan F1 dan mobil balap grup C - yang terbuat dari metal, fiberglass dan dikombinasi dengan karbon. Untuk cover yang berkonstruksi onepiece dibuat dari metal. Bodi tersebut kemudian diikat ke sasis menggunakan baut.
Untuk kaki-kaki, sokbreker asli model vertikal diubah jadi melintang. Tapi, komponen lain seperti tie rod, ball joint atau long tie rod masih memakai yang asli Genio. "Selain ketiga komponen tadi, semuanya dibuat ulang memakai material karbon," jelas Andre.
Penggantian karbon juga sampai ke swing arm yang bentuknya sudah disesuaikan karena mengikuti sumbu roda yang bertambah lebar. Sokbreker depan yang dipasang dengan sudut kemiringan 45 derajat, konstruksinya sengaja dibuat keras untuk membopong motor listrik dan baterai yang beratnya mencapai 250 kg.
Coilover sengaja dipakai agar tetap stabil ketika kecepatan tinggi. Pilihannya coilover aftermarket yang memang khusus Genio, tapi semua per diganti dengan maksud agar kekuatan sokbreker jadi lebih baik.
Sedang belakang, sengaja dibikin lebih empuk. Oleh karena itu, sudut kemiringan sokbreker dimainkan, tapi tidak serebah yang depan. Dudukan mounting support sokbreker pun, kata Andre harus dikastem ulang agar tetap rigid.
Mengenai tenaga penggerak, Andre mengubahnya dari mesin bensin ke listrik (menggunakan 3-phase AC Induction Motor) yang bekerja sama dengan LIPI. Tegangan yang diperlukan 96 volt dengan pasokan arus 550 ampere. tenaga yang dihasilkan 52 HP pada 3.000 rpm. Untuk mengisi baterai dibutuhkan 4-5 jam sampai penuh. (Angga)
Sumber :
No comments:
Post a Comment