Jumat, 26 November 2010 | 05:46 WIB
AFP
Bek Real Madrid, Sergio Ramos.
LONDON, KOMPAS.com - Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, mengaku cenderung setuju dengan dugaan UEFA bahwa Real Madrid "sengaja" membuat dua pemainnya, Xabi Alonso dan Sergio Ramos terusir dari lapangan, pada laga Liga Champions melawan Ajax Amsterdam, Selasa lalu dan menurutnya, ulah Madrid itu menakutkan.
Alonso dan Ramos menerima kartu kuning kedua pada lima menit terakhirnya pertandingan itu. Wasit menilai mereka sengaja mengulur-ulur waktu mengeksekusi bola mati. Berdasar laporan wasit, rekaman video, dan foto, UEFA melakukan penyelidikan.
Selain kedua pemain itu, UEFA juga menunjuk pelatih Jose Mourinho, kiper Iker Casillas, dan Jerzy Dudek terlibat dalam "taktik tim" itu.
Dugaan itu muncul karena Madrid memenangi laga itu dengan skor 4-0 dan dengan begitu memastikan diri finis sebagai juara Grup G, meski masih ada satu laga tersisa, yaitu melawan Auxerre, 8 Desember mendatang.
Sejumlah kalangan menilai, Mourinho ingin keduanya diusir supaya tak punya tabungan kartu kuning, saat memasuki babak 16 besar.
Mourinho membantah mengatur pemainnya untuk berlama-lama mengeksekusi bola mati. Namun, Wenger berpandangan berbeda.
"Anda tak pernah bisa mengatakan itu tak terlintas di pikiran Anda dan Anda harus sangat jujur soal itu. Ketika Anda melihat bagaimana situasi saat itu di televisi, saya harus katakan, apa yang terjadi di sana adalah demonstrasi terbaik untuk dipikirkan," ujar Wenger.
"Untuk Anda sendiri juga, jangan pernah membayangkan melakukan itu, karena, sejujurnya, itu tampak menakutkan,"
"(Ide mengulur waktu) melintasi pikiran Anda bila dalam dua pertandingan berikut Anda akan melakoni laga terbesar musim ini (Madrid melawan Barcelona, Senin mendatang) dan satu laga tak berarti setelahnya (melawan Auxerre), dan pemain bisa saja diskorsing akibat akumulasi kartu,"
"Sangat disayangkan melihat itu datang dari klub besar. Anda bisa menyebutnya apa saja, tetapi itu bukan hal yang ingin Anda lihat di lapangan sepak bola. Yang orang ingin lihat adalah sepak bola, bukan hal-hal seperti itu,"
"Bila itu dilakukan oleh Real Madrid atau Arsenal, atau klub lain, Anda tak akan menerimanya," paparnya. (SUN)
Alonso dan Ramos menerima kartu kuning kedua pada lima menit terakhirnya pertandingan itu. Wasit menilai mereka sengaja mengulur-ulur waktu mengeksekusi bola mati. Berdasar laporan wasit, rekaman video, dan foto, UEFA melakukan penyelidikan.
Selain kedua pemain itu, UEFA juga menunjuk pelatih Jose Mourinho, kiper Iker Casillas, dan Jerzy Dudek terlibat dalam "taktik tim" itu.
Dugaan itu muncul karena Madrid memenangi laga itu dengan skor 4-0 dan dengan begitu memastikan diri finis sebagai juara Grup G, meski masih ada satu laga tersisa, yaitu melawan Auxerre, 8 Desember mendatang.
Sejumlah kalangan menilai, Mourinho ingin keduanya diusir supaya tak punya tabungan kartu kuning, saat memasuki babak 16 besar.
Mourinho membantah mengatur pemainnya untuk berlama-lama mengeksekusi bola mati. Namun, Wenger berpandangan berbeda.
"Anda tak pernah bisa mengatakan itu tak terlintas di pikiran Anda dan Anda harus sangat jujur soal itu. Ketika Anda melihat bagaimana situasi saat itu di televisi, saya harus katakan, apa yang terjadi di sana adalah demonstrasi terbaik untuk dipikirkan," ujar Wenger.
"Untuk Anda sendiri juga, jangan pernah membayangkan melakukan itu, karena, sejujurnya, itu tampak menakutkan,"
"(Ide mengulur waktu) melintasi pikiran Anda bila dalam dua pertandingan berikut Anda akan melakoni laga terbesar musim ini (Madrid melawan Barcelona, Senin mendatang) dan satu laga tak berarti setelahnya (melawan Auxerre), dan pemain bisa saja diskorsing akibat akumulasi kartu,"
"Sangat disayangkan melihat itu datang dari klub besar. Anda bisa menyebutnya apa saja, tetapi itu bukan hal yang ingin Anda lihat di lapangan sepak bola. Yang orang ingin lihat adalah sepak bola, bukan hal-hal seperti itu,"
"Bila itu dilakukan oleh Real Madrid atau Arsenal, atau klub lain, Anda tak akan menerimanya," paparnya. (SUN)
No comments:
Post a Comment