Jumat, 14 Januari 2011 | 21:04 WIB
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Pemain naturalisasi Filipina, Philip Younghusband (kanan), dan James Younghusband (kiri), berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (15/12/2010). Younghusband bersaudara menjadi bagian dari sembilan pemain naturalisasi, yang dipersiapkan Filipina untuk menghadapi Indonesia, dalam semi final Piala AFF 2010.TERKAIT
JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Liga Primer Indonesia (LPI) Abi Hasantoso menyatakan, klub Jakarta 1928 tinggal sedikit lagi mendapatkan dua bintang naturalisasi tim nasional Filipina, Philip dan James Younghusband.
"Younghusband bersaudara jadi. Negosiasi sudah 90 persen. Mereka hanya meminta dua syarat, yakni pertama diperbolehkan memperkuat timnas Filipina. Kedua, asuransi bagi keduanya selama bermain," kata Abi saat ditemui wartawan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (14/1/2011).
"Dalam waktu dekat kami akan me-launching kedua pemain tersebut di Citos," lanjutnya.
Usaha Jakarta 1928 mendatangkan Younghusband bersaudara sempat mendapatkan ganjalan dari PSSI. Induk tertinggi sepak bola Indonesia itu menghubungi Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) agar tidak melepas Younghusband bersaudara. Menurut Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes, kedua federasi bisa terkena sanksi apabila proses transfer terealisasi.
Kepindahan pemain dari satu negara ke negara lain, kata Nugraha, harus menggunakan Sertifikat Transfer Internasional (ITC) dan pemain hanya boleh berlaga di liga yang diakui federasi dan FIFA. Terkait dengan hal itu, Abi menyatakan bahwa ancaman PSSI tidak menyurutkan keinginan Younghusband membela Jakarta 1928.
"Younghusband ke sini untuk bekerja. Bermainnya Younghusband di Indonesia malah bagus bagi Filipina. Masyarakat Filipina yang tidak terlalu menyukai sepak bola bisa saja berubah jadi menyukai sepak bola gara-gara Younghusband main di sini," ujar Abi.
"Lagi pula, apakah Sekjen (Nugraha) mau memberi pekerjaan dengan melarang mereka bermain di sini? Sepak bola industri itu memperbolehkan pemain bermain di mana pun," lanjutnya.
Lagi pula, apakah Sekjen (Nugraha) mau memberi pekerjaan dengan melarang mereka bermain di sini? Sepak bola industri itu memperbolehkan pemain bermain di mana pun.
-- Abi Hasantoso
"Dalam waktu dekat kami akan me-launching kedua pemain tersebut di Citos," lanjutnya.
Usaha Jakarta 1928 mendatangkan Younghusband bersaudara sempat mendapatkan ganjalan dari PSSI. Induk tertinggi sepak bola Indonesia itu menghubungi Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) agar tidak melepas Younghusband bersaudara. Menurut Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes, kedua federasi bisa terkena sanksi apabila proses transfer terealisasi.
Kepindahan pemain dari satu negara ke negara lain, kata Nugraha, harus menggunakan Sertifikat Transfer Internasional (ITC) dan pemain hanya boleh berlaga di liga yang diakui federasi dan FIFA. Terkait dengan hal itu, Abi menyatakan bahwa ancaman PSSI tidak menyurutkan keinginan Younghusband membela Jakarta 1928.
"Younghusband ke sini untuk bekerja. Bermainnya Younghusband di Indonesia malah bagus bagi Filipina. Masyarakat Filipina yang tidak terlalu menyukai sepak bola bisa saja berubah jadi menyukai sepak bola gara-gara Younghusband main di sini," ujar Abi.
"Lagi pula, apakah Sekjen (Nugraha) mau memberi pekerjaan dengan melarang mereka bermain di sini? Sepak bola industri itu memperbolehkan pemain bermain di mana pun," lanjutnya.
Penulis: Ferril Dennys | Editor: Aloysius Gonsaga | Dibaca : 13775
No comments:
Post a Comment