KOMPAS.COM/AGUNG KURNIAWAN
Jorge Lorenzo duduk di atas Yamaha Lexam. Di sampingnya Dyonisius Beti (batik) dan petinggi Yamaha Indonesia lainnyaJAKARTA, KOMPAS.com - PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) resmi meluncurkan Lexam di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (14/1/2011). Peluncuran bebek matik yang dihadiri juara dunia MotoGP 2010 Jorge Lorenzo, dibandrol Rp16,4 juta per unit on the road Jakarta.
Dyonisius Beti, Presiden Direktur YMKI mengatakan Lexam merupakan jawaban terhadap konsumen yang menginginkan kenyamanan bebek tapi punya kelebihan skutik (skuter matik). "Produk ini kami sasarkan khusus untuk segmen premium. Jadi, distribusinya kita batasi mengingat masing-masing kota potensial yang dituju berbeda," ujar Dyon di Jakarta, hari ini.
Untuk Lexam, Yamaha membatasi distribusinya hanya ke enam kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Makassar dan Denpasar.
Sepertinya, Yamaha belajar dari produk kompetitor yang sudah dulu diluncurkan, tapi kurang "gigit". Tapi, dengan Lexam, Yamaha optimis akan menuai sukses lebih baik dari model sebelumnya.
Dyon menambahkan, pasar bebek matik di Indonesia masih sangat minim mengingat produk belum dikenal banyak masyarakat. Per bulan, potensi pasar betik nasional mencapai 5.000an unit per bulan. "Target kami 1.500 unit per bulan saja. Tak banyak karena perlu edukasi dulu," tukas Dyon.
Penulis: Agung KurniawanDyonisius Beti, Presiden Direktur YMKI mengatakan Lexam merupakan jawaban terhadap konsumen yang menginginkan kenyamanan bebek tapi punya kelebihan skutik (skuter matik). "Produk ini kami sasarkan khusus untuk segmen premium. Jadi, distribusinya kita batasi mengingat masing-masing kota potensial yang dituju berbeda," ujar Dyon di Jakarta, hari ini.
Untuk Lexam, Yamaha membatasi distribusinya hanya ke enam kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Makassar dan Denpasar.
Sepertinya, Yamaha belajar dari produk kompetitor yang sudah dulu diluncurkan, tapi kurang "gigit". Tapi, dengan Lexam, Yamaha optimis akan menuai sukses lebih baik dari model sebelumnya.
Dyon menambahkan, pasar bebek matik di Indonesia masih sangat minim mengingat produk belum dikenal banyak masyarakat. Per bulan, potensi pasar betik nasional mencapai 5.000an unit per bulan. "Target kami 1.500 unit per bulan saja. Tak banyak karena perlu edukasi dulu," tukas Dyon.
Editor: Bastian
No comments:
Post a Comment