Jumat, 17 Desember 2010 | 16:58 WIB
AP Photo/Paul Sakuma
JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak yang bertanya-tanya, berapa pengguna iPhone 4 di Indonesia? Data yang dicatat Telkomsel setidaknya bisa menjadi rujukan mengingat operator telekomunikasi terbesar itulah yang menjadi mitra eksklusif Apple untuk penjualan iPhone di Indonesia selama ini.
Gideon Edhie Purnomo, VP Channel Management Telkomsel, Jumat (17/12/2010), mengatakan, pihaknya mencatat sekitar 50.000 unit iPhone yang menggunakan jaringannya. Sementara, kata Gideon, Telkomsel sendiri mencatat penjualan iPhone, baik model 3G maupun 3GS, mencapai sekitar 40.000 unit. Soal selisih ini, Gideon memperkirakan sisanya adalah pengguna iPhone yang tidak membeli melalui gerai resmi.
Ia mengakui, penjualan di luar gerai resmi tidak dapat dicegah karena animo masyarakat yang sangat tinggi. Bahkan, sebelum iPhone 4 masuk ke Indonesia, sudah banyak yang menggunakannya. Menurutnya, baru sebulan sejak diluncurkan di AS, iPhone 4 sudah muncul di pasaran di Tanah Air.
Dibanding handset jenis lainnya, volume penjualan iPhone bisa dibilang jauh lebih sedikit. Namun, menurut Gideon, angka penjualan iPhone masih dinilai memuaskan kedua belah pihak. Pihaknya pun menempatkan iPhone sebagai produk lifestyle yang pangsa pasarnya memang jauh lebih kecil ketimbang mass product.
"Yang tidak price sensitive, persentasinya di mana pun sangat kecil. Bisa terjual 40.000 sudah sangat bagus," jelas Gideon. Pihaknya pun tidak menargetkan penjualan iPhone 4 bisa lebih tinggi dari iPhone 3GS dan lebi fokus memberikan user experience. Ia juga meyakini Apple memahami hal tersebut dan masih puas dengan penjualan iPhone. Buktinya, Apple masih memercayakan kerja sama penjualan iPhone melalui Telkomsel.
Selain itu, kata Gideon, penjualan iPhone di Indonesia tidak setinggi di negara-negara maju, seperti AS dan Australia, karena sulit menerapkan pola subsidi. Harga di sana mungkin murah, tetapi pelanggan harus kontrak langganan selama dua tahun. Sementara di Indonesia, lebih banyak pengguna pre-paid (prabayar) karena ingin bebas berganti-ganti layanan.
Gideon Edhie Purnomo, VP Channel Management Telkomsel, Jumat (17/12/2010), mengatakan, pihaknya mencatat sekitar 50.000 unit iPhone yang menggunakan jaringannya. Sementara, kata Gideon, Telkomsel sendiri mencatat penjualan iPhone, baik model 3G maupun 3GS, mencapai sekitar 40.000 unit. Soal selisih ini, Gideon memperkirakan sisanya adalah pengguna iPhone yang tidak membeli melalui gerai resmi.
Ia mengakui, penjualan di luar gerai resmi tidak dapat dicegah karena animo masyarakat yang sangat tinggi. Bahkan, sebelum iPhone 4 masuk ke Indonesia, sudah banyak yang menggunakannya. Menurutnya, baru sebulan sejak diluncurkan di AS, iPhone 4 sudah muncul di pasaran di Tanah Air.
Dibanding handset jenis lainnya, volume penjualan iPhone bisa dibilang jauh lebih sedikit. Namun, menurut Gideon, angka penjualan iPhone masih dinilai memuaskan kedua belah pihak. Pihaknya pun menempatkan iPhone sebagai produk lifestyle yang pangsa pasarnya memang jauh lebih kecil ketimbang mass product.
"Yang tidak price sensitive, persentasinya di mana pun sangat kecil. Bisa terjual 40.000 sudah sangat bagus," jelas Gideon. Pihaknya pun tidak menargetkan penjualan iPhone 4 bisa lebih tinggi dari iPhone 3GS dan lebi fokus memberikan user experience. Ia juga meyakini Apple memahami hal tersebut dan masih puas dengan penjualan iPhone. Buktinya, Apple masih memercayakan kerja sama penjualan iPhone melalui Telkomsel.
Selain itu, kata Gideon, penjualan iPhone di Indonesia tidak setinggi di negara-negara maju, seperti AS dan Australia, karena sulit menerapkan pola subsidi. Harga di sana mungkin murah, tetapi pelanggan harus kontrak langganan selama dua tahun. Sementara di Indonesia, lebih banyak pengguna pre-paid (prabayar) karena ingin bebas berganti-ganti layanan.
No comments:
Post a Comment