Sabtu, 11 Desember 2010 13:49 | |
Dibanding buah-buahan jenis lain, Alpukat merupakan jenis buah-buahan yang paling banyak mengandung lemak. Durian yang dianggap berlemak, sebenarnya cuma mengandung lemak 3%. Sementara kandungan lemak Alpukat mencapai 6,5%. Lalu mengapa Alpukat disebut makanan sehat ??? Padahal ayam goreng, kentang goreng dan aneka menu ala restoran fast food yang sama-sama kaya lemak, dianggap junk food yang harus dihindari. Ini karena sebagian besar lemak yang terkandung dalam Alpukat adalah lemak tak jenuh tunggal Oleat, yang lazim disebut Omega-9. Lemak jenis ini mampu menurunkan kelebihan kolesterol jahat LDL secara efektif, terutama jika kita juga membatasi konsumsi lemak jenuh. Hasilnya akan nyata kalau makan Alpukat dibarengi dengan mengurangi makanan gorengan dan bersantan, serta daging berlemak dan kuah mengandung lemak gajih. Efektivitas Alpukat dalam menurunkan kadar kolesterol jahat juga dipacu kandungan seratnya yang tinggi. Serat larut dalam Alpukat akan menyerap kelebihan kolesterol jahat dan membuangnya bersama sampah makanan. Sebuah Alpukat ukuran sedang mengandung serat 10 gram. Menyantapnya sebuah saja sudah memenuhi 40% kecukupan asupan serat sehari. Alpukat juga kaya mineral Kalium. Separuh Alpukat ukuran sedang mengandung 548 mg Kalium, 15% lebih tinggi dari kandungan Kalium dalam sebuah Pisang. Kalium dapat meredakan tekanan darah tinggi, mengontrol debar jantung dan menjaga kesehatan sistem saraf. Karena itu, Alpukat merupakan makanan diet yang baik bagi penderita hipertensi. Kombinasi lemak baik, serat dan Kalium membuat Alpukat mampu mencegah serangan penyakit akibat hipertensi dan kelebihan kolesterol, khususnya stroke dan penyakit jantung. Penderita diabetes juga dapat memetik manfaat tersebut untuk memangkas resiko yang sama. Seperti yang kita ketahui, bagi penderita diabetes, menambah nasi beresiko menggenjot kadar gula darah. Selain itu, ternyata juga dapat meningkatkan kadar trigliserida, yang berujung pada serangan jantung. Makanya, pengidap diabetes diwajibkan membatasi konsumsi karbohidrat. Guna menggantikan berkurangnya asupan kalori akibat pembatasan konsumsi karbohidrat, Alpukat bisa jadi pilihan. Selain tidak mengakibatkan lonjakan kadar gula darah, makan Alpukat menyediakan cukup kalori. Kelebihan lain, Alpukat banyak mengandung serat dan senyawa anti lipidemik, yang berkhasiat menurunkan kadar lemak darah, baik kolesterol jahat maupun trigliserida. Gara-gara kaya lemak, Alpukat sering dituduh sebagai penyebab kegemukan. Padahal itu tidak benar. Kalau pola makan kita sudah sarat kalori, makan Alpukat atau makanan apapun tentu mudah menambah berat badan. Jika pola makan kita baik, makan Alpukat tidak perlu jadi masalah. Apalagi Alpukat mengandung lemak yang menyehatkan. Biarpun kaya lemak, kalori Alpukat tidak berarti lebih tinggi dibanding buah yang lain, contohnya nangka. Biarpun lemaknya cuma 1/20 dari lemak Alpukat, kalorinya jauh lebih tinggi. Soalnya, nangka banyak mengandung karbohidrat, baik karbohidrat kompleks (pati) maupun karbohidrat sederhana (gula). Kalori Alpukat 85 per 100 gram, sedangkan nangka 106 per 100 gram. Kendati tidak banyak, Alpukat cukup mengandung vitamin A dan Klorofil. Di dalam lemaknya tersimpan banyak vitamin E. Kombinasi vitamin A, Klorofil dan vitamin E sebagai antioksidan terbukti menjaga kulit penduduk Meksiko tampak kenyal dan segar meski telah berumur. Jarang pula yang terserang kanker. Mereka amat gemar makan saus Alpukat, seperti kebiasaan kita makan sambal di sini. Alpukat juga mengandung zat besi dan tembaga, yang berperan penting dalam pembentukan darah segar dan mencegah anemia. Jika mata sering berkunang-kunang dan kepala pening karena kurang darah (Hb rendah) jangan ragu makan Alpukat. Magnesium dan Kalsiumnya membantu menjaga kesehatan tulang. Jadi, jika Anda ingin sehat, makanlah buah Alpukat setiap hari !!! |
Tuesday, 14 December 2010
ALPUKAT, Kaya Lemak, Namun Menyehatkan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment