Jumat, 17 Desember 2010 | 05:03 WIB
TRIBUN NEWS/DANY PERMANA
Penyerang Timnas Indonesia, Chrisrian Gonzales, merayakan golnya ke gawang Filipina, dalam semifinal Piala AFF di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (16/12/2010). Indonesia akhirnya menang lewat gol tunggal Christian Gonzales dan menjadi modal bagus dalam menghadapi semifinal leg kedua 19 Desember mendatang.TERKAIT
JAKARTA, KOMPAS.com — Instruksi mantan Presiden Federasi Sepak Bola Filipina Johnny Romualdez untuk mengepung pergerakan striker Indonesia, Cristian "El Loco" Gonzales, ternyata tak berhasil. Meski dikawal ketat sepanjang pertandingan, bomber Persib Bandung itu tetap sanggup menjebol gawang Neil Etheridge dan memastikan kemenangan Indonesia 1-0 di semifinal Piala AFF 2010.
Sebelum pertandingan, Romualdez yang berbicara di Manila menegaskan, "El Loco" adalah pemain Indonesia yang paling berbahaya. Oleh karena itu, ia menginstruksikan barisan belakang timnya untuk mengunci pergerakan Gonzales.
"Orang yang paling patut diwaspadai adalah Gonzales. Dia memiliki postur yang ideal dan punya pengalaman luar biasa. Gonzales tidak suka lama-lama menahan bola. Tapi, dia merupakan target man dari umpan-umpan lambung. Dia sangat tangguh saat berduel bola-bola atas," ujar Romualdez beberapa hari lalu.
"Merujuk pada info yang saya dapat, Gonzales merupakan bomber legendaris Liga Indonesia. Dia memiliki talenta komplet saat menembak, menyundul, mengambil posisi, dan memberikan umpan. Dia juga memiliki visi dan misi yang luar biasa. Secara fisik, dia juga sangat kuat," lanjutnya.
"Saya percaya dua bek tengah kami, Aly Borromeo dan Rob Gier, juga tak kalah tangguh, baik saat berduel di udara maupun saat menghalau umpan-umpan datar. Mereka siap mematikan pergerakan 'El Loco'," tuntas Romoualdez.
Meski sudah memperingatkan timnya, nyatanya "El Loco" tetap saja lolos dari kepungan bek Filipina. Dengan insting yang luar biasa, ia berhasil menanduk bola hasil umpan jauh Firman Utina menjadi gol. Pemain berdarah Uruguay ini pun langsung mendedikasikan golnya untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Aku senang mencetak gol. Gol ini untuk semua masyarakat Indonesia. Selain itu, aku juga persembahkan gol ini untuk Ronald Fagundes. Kemenangan ini membuat peluang kami ke final lebih dari 50 persen. Doakan saja kami lolos ke final," tukas Gonzales setelah pertandingan.
Di leg kedua, Minggu (19/12/2010), sudah pasti "El Loco" akan mendapat pengawalan lebih ketat. Namun, mampukah Filipina mematikannya? Terlalu terkonsentrasi kepada Gonzales justru akan memberi kesempatan pemain Indonesia lain untuk mencetak gol. Tapi, tanpa mengepungnya juga akan berbahaya.
Buah simalakama buat Filipina.
Sebelum pertandingan, Romualdez yang berbicara di Manila menegaskan, "El Loco" adalah pemain Indonesia yang paling berbahaya. Oleh karena itu, ia menginstruksikan barisan belakang timnya untuk mengunci pergerakan Gonzales.
"Orang yang paling patut diwaspadai adalah Gonzales. Dia memiliki postur yang ideal dan punya pengalaman luar biasa. Gonzales tidak suka lama-lama menahan bola. Tapi, dia merupakan target man dari umpan-umpan lambung. Dia sangat tangguh saat berduel bola-bola atas," ujar Romualdez beberapa hari lalu.
"Merujuk pada info yang saya dapat, Gonzales merupakan bomber legendaris Liga Indonesia. Dia memiliki talenta komplet saat menembak, menyundul, mengambil posisi, dan memberikan umpan. Dia juga memiliki visi dan misi yang luar biasa. Secara fisik, dia juga sangat kuat," lanjutnya.
"Saya percaya dua bek tengah kami, Aly Borromeo dan Rob Gier, juga tak kalah tangguh, baik saat berduel di udara maupun saat menghalau umpan-umpan datar. Mereka siap mematikan pergerakan 'El Loco'," tuntas Romoualdez.
Meski sudah memperingatkan timnya, nyatanya "El Loco" tetap saja lolos dari kepungan bek Filipina. Dengan insting yang luar biasa, ia berhasil menanduk bola hasil umpan jauh Firman Utina menjadi gol. Pemain berdarah Uruguay ini pun langsung mendedikasikan golnya untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Aku senang mencetak gol. Gol ini untuk semua masyarakat Indonesia. Selain itu, aku juga persembahkan gol ini untuk Ronald Fagundes. Kemenangan ini membuat peluang kami ke final lebih dari 50 persen. Doakan saja kami lolos ke final," tukas Gonzales setelah pertandingan.
Di leg kedua, Minggu (19/12/2010), sudah pasti "El Loco" akan mendapat pengawalan lebih ketat. Namun, mampukah Filipina mematikannya? Terlalu terkonsentrasi kepada Gonzales justru akan memberi kesempatan pemain Indonesia lain untuk mencetak gol. Tapi, tanpa mengepungnya juga akan berbahaya.
Buah simalakama buat Filipina.
Penulis: Jonathan Pandapotan | Editor: Hery Prasetyo | Dibaca : 40086
No comments:
Post a Comment