Rabu, 19 Januari 2011 | 04:23 WIB
AFP
MILAN, KOMPAS.com — Penyerang Inter Milan, Samuel Eto'o, mengaku berharap bisa melatih klub itu seusai gantung sepatu. Meski begitu, menurutnya, pada musim terakhir sebelum pensiun, ia ingin kembali membela Mallorca.
Mallorca adalah klub Eropa kedua yang dibela Eto'o setelah Real Madrid, yaitu pada periode 2000-2004. Selama periode itu, Eto'o bermain sebanyak 133 kali dan mencetak 54 gol. Bandingkan itu dengan rekor tiga kali main dan dipinjamkan ke tiga klub berbeda selama menjadi milik Madrid pada 1997-2000.
Awalnya, Eto'o juga membela Mallorca sebagai pemain pinjaman. Ia kemudian direkrut permanen sampai kemudian dilepas ke Barcelona pada 2004. Setelah lima musim di Camp Nou, ia bergabung dengan Inter Milan.
Selama bersama Mallorca, Eto'o hanya meraih gelar Copa del Rey 2003. Bahwa kemudian ia mengecap dua gelar Liga Champions, tiga gelar Liga BBVA, dan satu gelar Serie-A ketika di Barcelona dan Inter, menurutnya, itu berkaitan erat dengan perjalanan kariernya di Mallorca.
"Pada tahun terakhir karierku, aku akan ke Mallorca. Mallorca adalah tim yang memberiku kesempatan untuk tumbuh. Dalam dunia sepak bola, Mallorca memberiku kesempatan untuk berkembang dan menjadi pria. Ini adalah sesuatu yang tak ternilai harganya," ujar Eto'o.
"Itulah sebabnya, aku berharap senyum terakhirku di lapangan sepak bola akan bersama Mallorca. Lalu, aku akan kembali ke sini untuk melatih Inter," tambahnya. (IC)
Mallorca adalah klub Eropa kedua yang dibela Eto'o setelah Real Madrid, yaitu pada periode 2000-2004. Selama periode itu, Eto'o bermain sebanyak 133 kali dan mencetak 54 gol. Bandingkan itu dengan rekor tiga kali main dan dipinjamkan ke tiga klub berbeda selama menjadi milik Madrid pada 1997-2000.
Awalnya, Eto'o juga membela Mallorca sebagai pemain pinjaman. Ia kemudian direkrut permanen sampai kemudian dilepas ke Barcelona pada 2004. Setelah lima musim di Camp Nou, ia bergabung dengan Inter Milan.
Selama bersama Mallorca, Eto'o hanya meraih gelar Copa del Rey 2003. Bahwa kemudian ia mengecap dua gelar Liga Champions, tiga gelar Liga BBVA, dan satu gelar Serie-A ketika di Barcelona dan Inter, menurutnya, itu berkaitan erat dengan perjalanan kariernya di Mallorca.
"Pada tahun terakhir karierku, aku akan ke Mallorca. Mallorca adalah tim yang memberiku kesempatan untuk tumbuh. Dalam dunia sepak bola, Mallorca memberiku kesempatan untuk berkembang dan menjadi pria. Ini adalah sesuatu yang tak ternilai harganya," ujar Eto'o.
"Itulah sebabnya, aku berharap senyum terakhirku di lapangan sepak bola akan bersama Mallorca. Lalu, aku akan kembali ke sini untuk melatih Inter," tambahnya. (IC)
Penulis: Jonathan Pandapotan | Editor: Tjatur Wiharyo | Dibaca : 1931
No comments:
Post a Comment